Siapa bilang golf itu olahraga mahal ? Kalau mau jujur, sebenarnya, tidak. Yang pasti dan sult dibantah, yang mahal itu adalah sehat. Artinya, berapa banyak uang bahkan harta yang harus dikeluarkan, jika kita sakit, bukan ? Nah, sekali lagi ingin saya katakan bahwa yang mahal itu adalah sehat. Dan semahal-mahalnya olahraga golf, belum seberapa jika dibanding dengan kesehatan kita. Orang bilang, uang bisa dicari, tapi kalau sudah sakit, apa mau dicari.
Karena itu, sehat harus dijaga serta dipelihara. Menjaga dan memelihara kesehatan kita, tiada lain caranya kecuali berolahraga. Berolahraga, tentu tidak boleh terpaksa atau dipaksa. Berolahraga harus dengan senang hati dan gembira.
Untuk bisa berolahraga dengan senang dan gembira, kita perlu memilih olahraga yang tepat yang kita senangi dan kita cintai. Hindari berolahraga, yang sesungguhnya tidak kita sukai. Berolahraga yang kita cintai, pasti akan dilakukan dengan ikhlas dan senang hati walau kapanpun dan dimanapun adanya.
Coba simak, pada sebagian orang masih tertidur lelap, ada yang bangun di pagi hari bahkan subuh-subuh untuk berolahraga. Tidak peduli, apakah musim panas, musim hujan, ataupun musim dingin, bahkan turun salju-pun tak dihiraukan, tetap saja dilakukan. Kenapa ? Pertama, karena saking cintanya terhadap olahraga itu, dilakukan kapanpun tak menjadi beban. Kedua, disadari betul bahwa sehat itu mahal dan harus dijaga serta dipelihara. Ketiga, semahal apapun olahraga, belum seberapa jika dibanding dengan sehat kita. Nah, dengan pertimbangan seperti itu, olahraga apapun termasuk golf bukanlah olahraga mahal. Dan mahalnya sesuatu, tergantung pada bagaimana kita menyikapinya.
Selain itu, perlu juga menjadi renungan dan dipahami bahwa berolahraga itu sesungguhnya untuk mencari prestasi dan bukan gengsi. Dalam batas minimal, mencari prestasi artinya bagaimana agar tubuh kita tetap bugar dan sehat. Lebih jauh dari itu, tentunya kalau kita bisa, menjadi juara harumkan nama bangsa. Sebaliknya, jika yang kita kejar gengsi, tentu olahraga itu akan menjadi sangat mahal, apapun olahraganya. Golf misalnya, kalau setiap bulan berganti stick, putter, golf bag, dan sebagainya, tentu akan menjadi cost yang amat mahal.
Harga perangkat golf memang bervariatif, ada yang puluhan juta bahkan ratusan juta. Tetapi, ada juga yang harganya dua sampai tiga juta. Buatan Cina atau Taiwan misalnya, dengan merk yang sama ada yang harganya tiga juta. Tentu, kalau ingin lebih eknomis lagi, kita bisa cari perangkat golf yang secondhand. Waktu saya di Jepang, banyak sekali Golf Shop yang menjual perangkat golf second ini. Bahkan kalau dibanding dengan di Indonesia, harganya cukup mencengangkan, karena saking murahnya. Ini tentu kalau mau cari yang secondhand. Di Indonesia, khususnya di Jakarta, saya belum menemukan Golf Shop khusus yang menjual perangkat golf secondhand ini.
Jadi, sebenarnya, kalau kita jeli dan paham untuk apa kita berolahraga, tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa olahraga golf itu mahal. Ok, ”Selamat berolahraga” ”Semoga tetap sehat” dan ”Jayalah Golf Indonesia”.